Berapa Banyak Selenium yang Dibutuhkan Tubuh Setiap Hari?
Berapa banyak selenium yang dibutuhkan tubuh setiap hari – Selenium, mineral esensial, memainkan peran penting dalam kesehatan manusia. Tubuh membutuhkan jumlah selenium tertentu setiap hari untuk berfungsi dengan baik. Artikel ini akan membahas rekomendasi asupan selenium harian, manfaat kesehatannya, sumber makanan, dan pertimbangan keamanan.
Kebutuhan Selenium Harian
Selenium adalah mineral penting yang memainkan peran penting dalam kesehatan tubuh. Kebutuhan harian selenium bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan faktor lainnya.
Kebutuhan harian selenium yang direkomendasikan menurut Institute of Medicine adalah sebagai berikut:
Rekomendasi Asupan Harian Selenium
Usia | Jenis Kelamin | Asupan Harian (mcg) |
---|---|---|
0-6 bulan | – | 15 |
7-12 bulan | – | 20 |
1-3 tahun | – | 25 |
4-8 tahun | – | 30 |
9-13 tahun | – | 40 |
14-18 tahun | Laki-laki | 55 |
14-18 tahun | Perempuan | 50 |
19-50 tahun | Laki-laki | 55 |
19-50 tahun | Perempuan | 50 |
51-70 tahun | Laki-laki | 55 |
51-70 tahun | Perempuan | 50 |
>70 tahun | Laki-laki | 50 |
>70 tahun | Perempuan | 45 |
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Selenium
- Usia:Kebutuhan selenium meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis Kelamin:Laki-laki umumnya membutuhkan selenium lebih banyak daripada perempuan.
- Diet:Makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan makanan laut, merupakan sumber selenium yang baik.
- Kondisi Kesehatan:Beberapa kondisi kesehatan, seperti penyakit tiroid dan penyakit ginjal, dapat meningkatkan kebutuhan selenium.
Manfaat Selenium
Selenium merupakan mineral penting yang memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh. Mineral ini memiliki sifat antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Selain itu, selenium juga berperan penting dalam fungsi tiroid dan sistem kekebalan tubuh.
Fungsi Tiroid
Selenium diperlukan untuk produksi hormon tiroid, yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan. Kekurangan selenium dapat menyebabkan hipotiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup.
Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh
Selenium membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan mendukung aktivitas sel-sel kekebalan. Mineral ini meningkatkan produksi sel-sel kekebalan dan membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.
Makanan Kaya Selenium
Selenium dapat ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk:
- Kacang-kacangan (seperti kacang tanah, almond, dan kacang Brazil)
- Ikan dan makanan laut (seperti tuna, salmon, dan udang)
- Daging dan unggas (seperti daging sapi, ayam, dan kalkun)
- Biji-bijian (seperti gandum, beras, dan quinoa)
Kekurangan Selenium
Kekurangan selenium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan tiroid hingga masalah kardiovaskular. Berikut adalah gejala dan dampak kekurangan selenium:
Gejala Kekurangan Selenium
* Kelelahan dan kelemahan
- Rambut rontok
- Kuku rapuh
- Masalah kulit
- Masalah tiroid
- Gangguan kognitif
Dampak Kekurangan Selenium pada Kesehatan
*
Penyakit Tiroid
Kekurangan selenium dapat menyebabkan penyakit tiroid, seperti hipotiroidisme, yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hipotiroidisme dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, penambahan berat badan, dan kulit kering.*
Masalah Kardiovaskular
Kekurangan selenium juga dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Selenium adalah antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan, dan kekurangan selenium dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif, yang dapat merusak pembuluh darah dan jantung.*
Gangguan Kekebalan Tubuh
Selenium juga penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh. Kekurangan selenium dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.*
Gangguan Kognitif
Kekurangan selenium juga telah dikaitkan dengan gangguan kognitif, seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Selenium adalah antioksidan yang membantu melindungi otak dari kerusakan, dan kekurangan selenium dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif, yang dapat merusak sel-sel otak.
Sumber Makanan Selenium
Selenium adalah mineral penting yang memainkan peran penting dalam banyak fungsi tubuh, termasuk metabolisme, fungsi tiroid, dan kekebalan tubuh. Sumber makanan selenium yang baik sangat penting untuk menjaga kadar selenium yang optimal dalam tubuh.
Makanan Kaya Selenium
- Kacang Brazil: 96 mcg per 100 gram
- Ikan tuna: 40 mcg per 100 gram
- Tiram: 36 mcg per 100 gram
- Daging sapi: 33 mcg per 100 gram
- Daging kalkun: 27 mcg per 100 gram
- Biji bunga matahari: 25 mcg per 100 gram
- Udang: 20 mcg per 100 gram
- Telur: 15 mcg per butir besar
Cara Memasak Optimal
Beberapa metode memasak dapat mengurangi kandungan selenium dalam makanan. Berikut adalah beberapa tips untuk mempertahankan kandungan selenium saat memasak:
- Batasi waktu memasak: Memasak makanan terlalu lama dapat mengurangi kadar selenium.
- Gunakan metode memasak yang lembut: Metode seperti mengukus atau memanggang lebih disukai daripada menggoreng atau merebus.
- Hindari merebus sayuran: Merebus sayuran dapat menghilangkan selenium yang larut dalam air.
Suplementasi Selenium
Suplementasi selenium mungkin diperlukan bagi individu yang kekurangan selenium dalam makanan mereka atau memiliki kondisi tertentu yang memengaruhi penyerapan selenium.
Jenis suplemen selenium yang tersedia meliputi:
- Natrium selenit
- Selenometionin
- Ragi selenium
Dosis suplemen selenium yang aman bervariasi tergantung pada bentuk suplemen, usia, dan kondisi kesehatan individu. Penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen selenium.
Interaksi Selenium: Berapa Banyak Selenium Yang Dibutuhkan Tubuh Setiap Hari
Selenium dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan suplemen tertentu, yang dapat memengaruhi penyerapan atau efektivitasnya.
Obat yang Mengurangi Penyerapan Selenium
- Antasida
- Suplemen besi
- Suplemen seng
Obat yang Meningkatkan Penyerapan Selenium
- Antioksidan, seperti vitamin C dan E
- Asam lemak omega-3
- Probiotik
Obat yang Mengurangi Efektivitas Selenium
- Obat antijamur, seperti ketoconazole dan itraconazole
- Obat penurun kolesterol, seperti statin
- Obat antiretroviral, seperti AZT
Suplemen yang Dapat Berinteraksi dengan Selenium
- Suplemen vitamin E dalam dosis tinggi
- Suplemen seng dalam dosis tinggi
- Suplemen vitamin C dalam dosis tinggi
Keamanan Selenium
Selenium adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Konsumsi berlebihan selenium dapat menyebabkan efek samping yang merugikan.
Batas Asupan Selenium yang Aman
Batas asupan selenium yang aman yang direkomendasikan bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin. Umumnya, batas asupan harian yang direkomendasikan (RDA) adalah:* Bayi: 15-20 mcg
Anak-anak
30-40 mcg
Remaja
45-55 mcg
Dewasa
55 mcgBatas asupan selenium yang dapat ditoleransi atas (UL) adalah 400 mcg per hari.
Efek Samping Konsumsi Selenium Berlebihan
Konsumsi selenium berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping, termasuk:* Gangguan pencernaan (misalnya, mual, muntah, diare)
Tubuh manusia membutuhkan sekitar 55 mikrogram selenium setiap hari. Mineral ini memainkan peran penting dalam fungsi tiroid dan kekebalan tubuh. Salah satu sumber selenium yang baik adalah susu kedelai, yang juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan lainnya. 16 manfaat susu kedelai bagi kesehatan meliputi perlindungan terhadap penyakit jantung, penurunan kolesterol, dan peningkatan kesehatan tulang.
Dengan mengonsumsi susu kedelai secara teratur, individu dapat memenuhi kebutuhan selenium harian mereka sambil memperoleh manfaat kesehatan yang signifikan.
- Rambut rontok
- Kuku rapuh
- Kerusakan saraf
- Gangguan fungsi tiroid
Dalam kasus yang parah, konsumsi selenium berlebihan dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian.
Tubuh manusia membutuhkan sekitar 55 mikrogram selenium setiap hari. Selenium berperan penting dalam berbagai proses biologis, termasuk fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan tiroid. Jika asupan selenium tidak mencukupi, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti asam urat. Untuk mengatasi asam urat, terdapat beberapa pilihan obat yang tersedia, seperti yang dibahas dalam artikel 6 pilihan obat asam urat yang dapat anda coba . Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun untuk memastikan dosis dan penggunaan yang tepat, serta untuk mengevaluasi apakah asupan selenium harian Anda sudah mencukupi.
Tips Menghindari Konsumsi Selenium Berlebihan
Untuk menghindari konsumsi selenium berlebihan, ikuti tips berikut:* Konsumsi makanan kaya selenium dalam jumlah sedang, seperti ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Batasi konsumsi suplemen selenium.
- Hindari mengonsumsi air yang mengandung kadar selenium tinggi.
- Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang asupan selenium Anda, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memastikan asupan selenium Anda aman dan bermanfaat bagi kesehatan Anda.
Peran Selenium dalam Kesehatan Tulang
Selenium adalah mineral penting yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang. Selenium membantu mencegah osteoporosis, kondisi yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh.
Selenium membantu mencegah osteoporosis dengan beberapa cara:
Membantu Metabolisme Vitamin D
Selenium diperlukan untuk metabolisme vitamin D, yang penting untuk penyerapan kalsium. Kalsium adalah mineral penting untuk membangun dan menjaga tulang yang kuat.
Melindungi Tulang dari Kerusakan Oksidatif
Selenium adalah antioksidan yang membantu melindungi tulang dari kerusakan oksidatif. Kerusakan oksidatif adalah proses yang dapat merusak sel dan jaringan, termasuk tulang.
Meningkatkan Produksi Hormon Tiroid
Selenium diperlukan untuk produksi hormon tiroid, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang.
Selenium dan Penyakit Kardiovaskular
Selenium adalah mineral penting yang memainkan peran penting dalam kesehatan kardiovaskular. Studi telah menunjukkan bahwa asupan selenium yang cukup dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke.
Selenium bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan jaringan, berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular.
Tubuh manusia membutuhkan sekitar 55 mikrogram selenium setiap hari. Kekurangan selenium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bersepeda, yang merupakan bentuk olahraga aerobik, dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. 5 manfaat bersepeda bagi kesehatan tubuh anda antara lain memperkuat jantung, menurunkan tekanan darah, mengontrol berat badan, meningkatkan kualitas tidur, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dengan demikian, bersepeda dapat menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh sekaligus memastikan asupan selenium yang cukup.
Selenium dan Kesehatan Jantung
Selenium telah terbukti memiliki efek menguntungkan pada kesehatan jantung dengan beberapa cara:
- Mengurangi peradangan:Selenium membantu mengurangi peradangan, yang merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.
- Meningkatkan aliran darah:Selenium membantu meningkatkan aliran darah dengan meningkatkan produksi oksida nitrat, yang melebarkan pembuluh darah.
- Mengatur kadar kolesterol:Selenium dapat membantu mengatur kadar kolesterol, menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik).
Rekomendasi Asupan Selenium
Asupan selenium harian yang direkomendasikan bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin. Secara umum, orang dewasa membutuhkan sekitar 55 mikrogram selenium per hari. Wanita hamil dan menyusui membutuhkan asupan yang lebih tinggi.
Sumber selenium yang baik meliputi makanan laut (seperti tuna, salmon, dan udang), daging, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Kesimpulan
Selenium adalah mineral penting yang memainkan peran penting dalam kesehatan kardiovaskular. Asupan selenium yang cukup dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan mengurangi peradangan, meningkatkan aliran darah, dan mengatur kadar kolesterol.
Selenium dan Kanker
Selenium adalah mineral penting yang memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan kanker. Penelitian menunjukkan bahwa selenium mungkin memiliki sifat antikanker, dan asupan yang cukup dapat dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.
Mekanisme Antikanker Selenium, Berapa banyak selenium yang dibutuhkan tubuh setiap hari
Selenium dipercaya memberikan efek antikanker melalui beberapa mekanisme:
- Antioksidasi:Selenium adalah komponen dari enzim antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.
- Modulasi Kekebalan:Selenium membantu mengatur sistem kekebalan, meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker.
- Induksi Apoptosis:Selenium dapat memicu apoptosis, atau kematian sel terprogram, pada sel kanker, mencegah pertumbuhan dan penyebarannya.
Studi Epidemiologi
Studi epidemiologi telah mengaitkan asupan selenium yang lebih tinggi dengan risiko kanker yang lebih rendah, termasuk kanker paru-paru, prostat, dan kolorektal. Namun, perlu dicatat bahwa studi ini bersifat observasional dan tidak dapat membuktikan hubungan sebab akibat.
Makanan dan Suplemen Kaya Selenium
Sumber makanan yang kaya selenium meliputi kacang Brazil, tuna, udang, biji bunga matahari, dan biji chia. Suplemen selenium juga tersedia, tetapi asupan berlebihan harus dihindari karena dapat menyebabkan efek samping.
Ringkasan Penutup
Memahami kebutuhan selenium harian sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan mengonsumsi makanan kaya selenium atau mempertimbangkan suplementasi jika diperlukan, kita dapat memastikan bahwa tubuh kita menerima mineral penting ini dalam jumlah yang cukup untuk mendukung berbagai fungsi vital.
FAQ Umum
Apa saja gejala kekurangan selenium?
Kelelahan, gangguan kognitif, rambut rontok, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Apa saja makanan kaya selenium?
Kacang Brazil, tuna, daging merah, ayam, dan biji bunga matahari.
Berapa batas asupan selenium yang aman?
400 mcg per hari untuk orang dewasa.